Musala Ponpes Sidoarjo Runtuh, Total Korban Masih Dalam Penyelidikan

Proses evakuasi korban dari musala yang ambruk di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, masih berlangsung hingga malam hari. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, dan pihak berwenang masih berupaya mencari tahu jumlah total korban yang terjebak di dalam reruntuhan.

Bupati Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa pendataan korban masih dalam proses. Di lokasi kejadian, situasi nampak tegang, dan para relawan berusaha keras untuk menemukan mereka yang terjebak.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menegaskan bahwa penyelamatan akan terus dilakukan tanpa henti. Seluruh tim di lapangan bekerja sama untuk memastikan setiap orang yang hilang dapat dievakuasi dengan aman.

Detail Kejadian Musala Ambruk di Pondok Pesantren

Kejadian nahas ini terjadi pada Senin sore saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Asar secara berjemaah. Musala yang ambruk merupakan bagian dari asrama Pondok Pesantren Al Khoziny dan kejadiannya berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB.

Wahid, salah satu santri yang selamat, mengungkapkan situasi saat itu sangat dramatis. Dia menjelaskan bahwa bangunan mulai ambruk pada rakaat kedua, dan ini menyebabkan panik di antara para jemaah.

Ketua RT setempat, Munir, menambahkan bahwa musala tersebut masih dalam proses pembangunan. “Iya, musala ini belum sepenuhnya selesai dibangun ketika kejadian,” ujarnya.

Risiko Proses Evakuasi di Lokasi Kejadian

Evakuasi di lokasi sangat berbahaya karena bangunan yang runtuh masih menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan. Emil Dardak mengingatkan warga untuk menjauh demi keselamatan mereka.

Proses pencarian dan penyelamatan telah melibatkan alat berat seperti ekskavator yang disiapkan oleh Dinas PU BM & SDA Kabupaten Sidoarjo. Alat-alat ini digunakan untuk membuka jalan agar penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Dardak juga menambahkan bahwa makanan dan minuman, termasuk oksigen dalam bentuk kaleng, telah disiapkan untuk korban yang terjebak. “Kami berusaha memberikan dukungan terbaik bagi mereka yang mungkin terkurung di dalam reruntuhan,” katanya.

Pentingnya Kesadaran Terhadap Keamanan Bangunan

Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya memastikan keamanan bangunan, terutama yang digunakan untuk kegiatan umum seperti tempat ibadah. Bangunan yang belum sepenuhnya selesai atau belum mendapatkan izin resmi dapat berisiko tinggi, seperti yang ditunjukkan oleh kejadian di Pondok Pesantren Al Khoziny.

Warga dan santri diharapkan lebih sadar akan potensi bahaya yang dapat terjadi di sekitar mereka. Pendidikan mengenai keselamatan bangunan harus lebih ditingkatkan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Komunitas juga diharapkan aktif melaporkan jika ada bangunan yang terlihat mencurigakan atau memiliki kerusakan. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya korban jiwa di kemudian hari.

Related posts